Daftar bagan dari beberapa penemuan arkeologi yang penting DALAM PERJANJIAN LAMA
PENEMUAN ARKEOLOGI
Tulisan Mari Lebih dari 20.000 tulisan-tulisan kuno berbentuk paku, yang ditulis sejak dari periode waktu Abraham, menjelaskan banyak tradisi patriakal dalam kitab Kejadian.
Tulisan Ebla Lebih dari 20.000 tulisan, banyak yang berisi hukum yang sama dengan kode hukum kitab Ulangan. Pemikiran sebelumnya mengenai lima kota samaran di dataran rendah yang ditunjukkan dalam kitab Kejadian 14 (Sodom, Gomora, Adma, Zeboim, dan Zoar) telah dikenali.
Tulisan Nuzi Tulisan ini menguraikan dengan detail kebiasaan-kebiasaan pada abad ke 14 dan 15 yang sama dengan gambaran patriarkal seperti pelayan wanita yang melahirkan anak-anak untuk isteri yang mandul.
Prasaati Hitam Membuktikan bahwa tulisan dan hukum yang tertulis ada sejak tiga abad sebelum Hukum Mosaik.
Tembok kuil Karnak, Mesir Menandakan abad ke 10 SM yang mengacu kepada jaman Abraham.
Hukum Eshnunna (ca. 1950 SM), Kode Lipit-Ishtar (ca. 1860 BC), Laws of Hammurabi (ca. 1700 SM) Menunjukkan bahwa kode hukum dari kitab Taurat tidak terlalu rumit pada periode itu.
Tulisan Ras Shamra Memberikan informasi tentang puisi Ibrani.
Surat-surat Lachish Menggambarkan invasi Nebukadnezar dari Yehuda dan memberikan pemahaman pada masa Yeremia.
Meterai Gedalya Acuan Gedalya dinyatakan dalam 2 Raja-raja 25:22.
Silinder Koresh Membuktikan keaslian gambaran alkitabiah tentang keputusan raja Koresh untuk mengijinkan bangsa Yahudi membangun kembali tembok Yerusalem (lihat 2 Tawarikh 36:23; Ezra 1:2-4).
Batu Moab Memberikan informasi tentang Omri, raja Israel yang keenam.
Tugu Hitam Salmaneser III Menggambarkan bagaimana Yehu, raja Israel, harus lebih dulu mengalahkan raja Asyur.
Prisma Taylor Berisi sebuah teks Asyur yang detil serangan Sanherib di Yerusalem selama masa Hizkia, raja Israel.
TANTANGAN KRITIK MASA LALU
1. Musa tidak mungkin menulis kitab Taurat karena dia hidup sebelum tulisan ditemukan.
2. Negeri asal Abraham Ur tidak ada.
3. Kota yang dibangun diatas batu karang yang disebut "Petra" tidak ada.
4. Kisah tentang runtuhnya tembok Yeriko hanya sebuah mitos. Kota tersebut tidak pernah ada.
5. Suku bangsa "Het" tidak ada.
6. Belsyazar bukan raja asli Babilonia, dia tidak ditemukan dalam catatan sejarah.
ARKEOLOGI MEMBUKTIKAN
1. Tulisan yang ada sejak beberapa abad sebelum Musa.
2. Ur ditemukan. Salah satu kolomnya memiliki prasasti "Abraham.
3. Petra ditemukan.
4. Kota tersebut ditemukan dan digali. Diketahui bahwa tembok tersebut terguling dengan cara yang sama seperti yang digambarkan oleh Alkitab.
5. Ratusan acuan tentang peradaban bangsa Het yang mengagumkan telah ditemukan. Bahkan seseorang dapat memperoleh gelar doktor di pusat studi Het, Universitas Chicago.
6. Tulisan-tulisan Babilonia yang menggambarkan pemerintahan dan putra Nabonidus.
SEJARAH PENULISAN PERJANJIAN BARU
P52, Fragmen John Rylands . (sekitar T.M. 117-138.)
2 1/2 kali 3 1/2 inchi, papirus penggalan naskah kuno (codex) ini adalah salinan paling awal dari suatu bagian Perjanjian baru yang ditemukan. Ditulis dalam satu generasi saat Yohanes menulis Injil bagiannya, memuat bagian lima ayat yaitu Yohanes 18:31-33 dan 37-38. Tokoh Adolf Deissman berpendapat bahwa waktu penaggalannya bisa lebih awal lagi [28]. Kemungkinan adalah salinan teks yang asli.
P45, P46 dan P47, Papirus Chester Beatty (sekitar T.M. 250).
P45 tersusun dari tigapuluh lembar suatu naskah papirus kuno : dua dari Matius, dua dari Yohanes, enam dari Markus, tujuh dari Lukas, dan tigabelas dari Kisah Rasul-Rasul. Semuanya berasal dari sekitar 200-250 setelah Masehi (T.M. ). Semuanya ini merupakan kesaksian yang paling dapat dipercaya bahwa Injil yang kita miliki hingga kini adalah sebagaimana aslinya tertulis. P46 juga berasal dari sekitar tahun 250 T.M. dan memuat delapanpuluh-enam lembar yang mencakup Roma, Ibrani, 1 &2 Korintus, Efesus, Galatia, Filipi, Kolose, dan 1 & 2 Tesalonika. Tak termasuk bagian 1 & 2 Tesalonika dan Roma. P47 berasal dari sekitar tahun 250 T.M. dan memuat Wahyu 9:10-17:2.
P66, P72, P75. Papirus Bodmer (Abad ke-2 ke-3 T.M.)
P66 berasal dari sekitar tahun 200 T.M. atau lebih awal dan memuat Yohanes 1:1-6:11, 6:35b-14:26 dan 40 fragmen dari Yohanes 14-21. P72 merupakan salinan terawal Yudas, dan 1 & 2 Petrus yang diketahui. Yang mana juga memuat banyak kitab-kitab yang diragukan (aprokripal) seperti Keputeraan al-Masih Isa oleh Siti Maryam (Nativity of Mary), kesebelas Syair Pujian Sulaiman, Surat Yudas, Homili Melito saat Paskah dan sebagainya[29]. P75 (sekitar 200 T.M.) adalah naskah kuno yang memuat sebagian besar Lukas dan Yohanes.
Naskah kuno / Mashaf (Codex) Vaticanus (B) (Sekitar 325-350 T.M.)
Tertulis pada kulit binatang atau kertas kulit, merupakan salinan manuskrip yang memuat sebagian besar Perjanjian Lama (LXX) dan Baru (Yunani) dengan bagian-bagian Aprokripa dan merupakan kesaksian penting terhadap keseluruhan teks yang kita miliki sekarang. Yang tak terdapat dalamnya adalah Kejadian 1:1-46:28, 2 Raja-raja 2:5-7 dan 10-31 dan Mazmur 106:27-138:6, 1 Timotius hingga Filemon dan Ibrani 9:14 hingga akhir Perjanjian Baru, kemungkinan karena sudah lapuk dan terobek.
Naskah Kuno (Codex) Sinaiticus [ALEPH] (sekitar 340 T.M. )
Salinan Perjanjian Baru dari abad ke-empat ini (Aleph) adalah kesaksian yang menakjubkan bagi teks Perjanjian Baru yang kita miliki sekarang ini karena sangat kuno, tepat serta akurat dan tak bercela. Memuat keseluruhan Perjanjian Baru dan lebih dari setengah Perjanjian Lama (LXX). Kisah penemuan Aleph merupakan salah satu yang paling menakjubkan serta menarik sekali dan meyakinkan sepanjang sejarah tekstual [30].
Naskah Kuno (Codex) Alexandrinus (A) (sekitar 450 T.M. )
Codex Alexandrius hanya ranking kedua kepada Sinaiticus dan Vaticanus dalam mewakili teks Perjanjian Baru. Bila saja tidak terlambat 20 tahun tiba di Inggris, sudah pasti menjadi salah satu manuskrip utama yang dipergunakan dalam terjemahan Versi King James 1611. Dipersembahkan kepada Raja Charles I di tahun 1627 walaupun sebenarnya dimaksudkan bagi King James I yang meninggal sebelum Codex ini tiba di Inggris. Memuat keseluruhan Perjanjian Lama, kecuali beberapa mutilasi, dan sebagian besar Perjanjian Baru (kecuali Matius 1:1-25:6, Yohanes 6:50-8:52 dan 2 Korintus 4:13-12:6).
Naskah Kuno (Codex) Ephraemi Rescripticus (C) (c. 345 T.M. )
Berasal dari luar Alexandria, Mesir dan merupakan suatu palimpsest (dokumen yang terhapus) yang dipulih-tuliskan kembali. Dituliskan kembali oleh pengajaran-pengajaran St. Ephraem tapi dipulihkan dengan suatu proses pengaktifan secara kimia dalam tahun 1800-an. Disimpan di Perpustakaan Nasional di Paris, berisikan sebagian besar Perjanjian Baru (tak termasuk 2 Tesalonika, 2 Yohanes, dan bagian-bagian buku lainnya) dan bagian-bagian Perjanjian Lama)
Naskah Kuno (Codex) Bezae (D) (sekitar 450 or 550 T.M. )
Manuskrip yang berasal dari abad ke lima hingga enam ini adalah manuskrip dwibahasa (Yunani dan Latin) tertua dari Perjanjian Baru yang diketahui. Berisikan Injil, Kisah Rasul-Rasul (dengan beberapa bagian yang hilang) dan bagian-bagian 3 Yohanes.
Untuk daftar banyak manuskrip lainnya silahkan merujuk pada Geisler dan Nix, juga Metzger.
Jadi, tanpa menghiraukan banyaknya bacaan varian manuskrip Perjanjian Baru seperti yang disebutkan di atas, terdapat bertumpuk-tumpuk manuskrip untuk perbandingan dan keterkaitan dari bacaan-bacaan tersebut sehingga dapat sampai kepada yang paling benar. Tak seorang pakar mashafpun pantas mengeluhkan bahwa kita tidak memiliki sumber materi Kitab Suci Injil yang cukup.
Kita kini sampai pada bagian terakhir kajian ini yang berhubungan dengan:
Alasan 2: Bagaimanakah teks mashaf Perjanjian Baru saat dibandingkan dengan karya-karya kuno lainnya?
Apa dasar pemikiran pertanyaan ini? Sebagaimana seorang penulis mengatakan :
"Seandainya Perjanjian Baru secara tekstual benar-benar telah cacat bercela dan tak dapat dipercayai, maka dapatlah diperkatakan bahwa setiap Kitab kuno lainnya adalah juga cacat bercela dan tak dapat dipercaya."
Jadi dari peninjauan singkat tentang kedekatan pada autograp (jaman) dan keserbaragaman manuskrip (jumlah), Perjanjian Baru merupakan Kitab yang paling luas yang dapat dibuktikan di dunia ini. Juga Kitab Suci Injil ini merupakan Kitab yang paling bertahan di dunia
W.F. Albright, seorang pakar arkeologi (kaji purbakala) yang amat disegani dalam bidang kepakaran beliau telah berkata mengenai sejarah Al-Kitab :
"Kajian-kajian Purbakala (arkeologi) telah membuktikan dan mendukung kesahihan sejarah Al-Kitab Bible."
Seorang lagi tokoh arkeologi, Nelson Glueck, juga telah menyokong pernyataan di atas dengan kesimpulannya :
"Secara keseluruhannya boleh dinyatakan bahawa tidak terdapat apa-apa penemuan ahli kaji purbakala (arkeologi) yang telah pernah bercanggah atau bertentangan dengan sesuatu rujukan dalam Al-Kitab Bible." [39]
Beliau juga menyatakan kesimpulan dalam bukunya "Rivers in the Desert" :
"Penghafalan sejarah Kitab Suci Injil (Bible) itu amatlah tepat dan mengagumkan sekali." [40]
Jadi, sudah jelas bahawa tokoh-tokoh bukan Kristian yang berwibawa juga sudah amat yakin akan kesahihan sejarah Kitab Suci Injil serta mashafnya dan kewibawaannya. Umat Kristian sangat bangga dan puas hati karena kewibawaan Kitab Suci Injil telah muncul lebih kuat dan kukuh sesudah ia dianalisa dan diselidiki sedalam-dalamnya oleh kedua-dua tokoh-tokoh dan ahli-ahli sejarawan yang beragama Kristian dan juga bukan Kristian.
PENEMUAN ARKEOLOGI
Tulisan Mari Lebih dari 20.000 tulisan-tulisan kuno berbentuk paku, yang ditulis sejak dari periode waktu Abraham, menjelaskan banyak tradisi patriakal dalam kitab Kejadian.
Tulisan Ebla Lebih dari 20.000 tulisan, banyak yang berisi hukum yang sama dengan kode hukum kitab Ulangan. Pemikiran sebelumnya mengenai lima kota samaran di dataran rendah yang ditunjukkan dalam kitab Kejadian 14 (Sodom, Gomora, Adma, Zeboim, dan Zoar) telah dikenali.
Tulisan Nuzi Tulisan ini menguraikan dengan detail kebiasaan-kebiasaan pada abad ke 14 dan 15 yang sama dengan gambaran patriarkal seperti pelayan wanita yang melahirkan anak-anak untuk isteri yang mandul.
Prasaati Hitam Membuktikan bahwa tulisan dan hukum yang tertulis ada sejak tiga abad sebelum Hukum Mosaik.
Tembok kuil Karnak, Mesir Menandakan abad ke 10 SM yang mengacu kepada jaman Abraham.
Hukum Eshnunna (ca. 1950 SM), Kode Lipit-Ishtar (ca. 1860 BC), Laws of Hammurabi (ca. 1700 SM) Menunjukkan bahwa kode hukum dari kitab Taurat tidak terlalu rumit pada periode itu.
Tulisan Ras Shamra Memberikan informasi tentang puisi Ibrani.
Surat-surat Lachish Menggambarkan invasi Nebukadnezar dari Yehuda dan memberikan pemahaman pada masa Yeremia.
Meterai Gedalya Acuan Gedalya dinyatakan dalam 2 Raja-raja 25:22.
Silinder Koresh Membuktikan keaslian gambaran alkitabiah tentang keputusan raja Koresh untuk mengijinkan bangsa Yahudi membangun kembali tembok Yerusalem (lihat 2 Tawarikh 36:23; Ezra 1:2-4).
Batu Moab Memberikan informasi tentang Omri, raja Israel yang keenam.
Tugu Hitam Salmaneser III Menggambarkan bagaimana Yehu, raja Israel, harus lebih dulu mengalahkan raja Asyur.
Prisma Taylor Berisi sebuah teks Asyur yang detil serangan Sanherib di Yerusalem selama masa Hizkia, raja Israel.
TANTANGAN KRITIK MASA LALU
1. Musa tidak mungkin menulis kitab Taurat karena dia hidup sebelum tulisan ditemukan.
2. Negeri asal Abraham Ur tidak ada.
3. Kota yang dibangun diatas batu karang yang disebut "Petra" tidak ada.
4. Kisah tentang runtuhnya tembok Yeriko hanya sebuah mitos. Kota tersebut tidak pernah ada.
5. Suku bangsa "Het" tidak ada.
6. Belsyazar bukan raja asli Babilonia, dia tidak ditemukan dalam catatan sejarah.
ARKEOLOGI MEMBUKTIKAN
1. Tulisan yang ada sejak beberapa abad sebelum Musa.
2. Ur ditemukan. Salah satu kolomnya memiliki prasasti "Abraham.
3. Petra ditemukan.
4. Kota tersebut ditemukan dan digali. Diketahui bahwa tembok tersebut terguling dengan cara yang sama seperti yang digambarkan oleh Alkitab.
5. Ratusan acuan tentang peradaban bangsa Het yang mengagumkan telah ditemukan. Bahkan seseorang dapat memperoleh gelar doktor di pusat studi Het, Universitas Chicago.
6. Tulisan-tulisan Babilonia yang menggambarkan pemerintahan dan putra Nabonidus.
SEJARAH PENULISAN PERJANJIAN BARU
P52, Fragmen John Rylands . (sekitar T.M. 117-138.)
2 1/2 kali 3 1/2 inchi, papirus penggalan naskah kuno (codex) ini adalah salinan paling awal dari suatu bagian Perjanjian baru yang ditemukan. Ditulis dalam satu generasi saat Yohanes menulis Injil bagiannya, memuat bagian lima ayat yaitu Yohanes 18:31-33 dan 37-38. Tokoh Adolf Deissman berpendapat bahwa waktu penaggalannya bisa lebih awal lagi [28]. Kemungkinan adalah salinan teks yang asli.
P45, P46 dan P47, Papirus Chester Beatty (sekitar T.M. 250).
P45 tersusun dari tigapuluh lembar suatu naskah papirus kuno : dua dari Matius, dua dari Yohanes, enam dari Markus, tujuh dari Lukas, dan tigabelas dari Kisah Rasul-Rasul. Semuanya berasal dari sekitar 200-250 setelah Masehi (T.M. ). Semuanya ini merupakan kesaksian yang paling dapat dipercaya bahwa Injil yang kita miliki hingga kini adalah sebagaimana aslinya tertulis. P46 juga berasal dari sekitar tahun 250 T.M. dan memuat delapanpuluh-enam lembar yang mencakup Roma, Ibrani, 1 &2 Korintus, Efesus, Galatia, Filipi, Kolose, dan 1 & 2 Tesalonika. Tak termasuk bagian 1 & 2 Tesalonika dan Roma. P47 berasal dari sekitar tahun 250 T.M. dan memuat Wahyu 9:10-17:2.
P66, P72, P75. Papirus Bodmer (Abad ke-2 ke-3 T.M.)
P66 berasal dari sekitar tahun 200 T.M. atau lebih awal dan memuat Yohanes 1:1-6:11, 6:35b-14:26 dan 40 fragmen dari Yohanes 14-21. P72 merupakan salinan terawal Yudas, dan 1 & 2 Petrus yang diketahui. Yang mana juga memuat banyak kitab-kitab yang diragukan (aprokripal) seperti Keputeraan al-Masih Isa oleh Siti Maryam (Nativity of Mary), kesebelas Syair Pujian Sulaiman, Surat Yudas, Homili Melito saat Paskah dan sebagainya[29]. P75 (sekitar 200 T.M.) adalah naskah kuno yang memuat sebagian besar Lukas dan Yohanes.
Naskah kuno / Mashaf (Codex) Vaticanus (B) (Sekitar 325-350 T.M.)
Tertulis pada kulit binatang atau kertas kulit, merupakan salinan manuskrip yang memuat sebagian besar Perjanjian Lama (LXX) dan Baru (Yunani) dengan bagian-bagian Aprokripa dan merupakan kesaksian penting terhadap keseluruhan teks yang kita miliki sekarang. Yang tak terdapat dalamnya adalah Kejadian 1:1-46:28, 2 Raja-raja 2:5-7 dan 10-31 dan Mazmur 106:27-138:6, 1 Timotius hingga Filemon dan Ibrani 9:14 hingga akhir Perjanjian Baru, kemungkinan karena sudah lapuk dan terobek.
Naskah Kuno (Codex) Sinaiticus [ALEPH] (sekitar 340 T.M. )
Salinan Perjanjian Baru dari abad ke-empat ini (Aleph) adalah kesaksian yang menakjubkan bagi teks Perjanjian Baru yang kita miliki sekarang ini karena sangat kuno, tepat serta akurat dan tak bercela. Memuat keseluruhan Perjanjian Baru dan lebih dari setengah Perjanjian Lama (LXX). Kisah penemuan Aleph merupakan salah satu yang paling menakjubkan serta menarik sekali dan meyakinkan sepanjang sejarah tekstual [30].
Naskah Kuno (Codex) Alexandrinus (A) (sekitar 450 T.M. )
Codex Alexandrius hanya ranking kedua kepada Sinaiticus dan Vaticanus dalam mewakili teks Perjanjian Baru. Bila saja tidak terlambat 20 tahun tiba di Inggris, sudah pasti menjadi salah satu manuskrip utama yang dipergunakan dalam terjemahan Versi King James 1611. Dipersembahkan kepada Raja Charles I di tahun 1627 walaupun sebenarnya dimaksudkan bagi King James I yang meninggal sebelum Codex ini tiba di Inggris. Memuat keseluruhan Perjanjian Lama, kecuali beberapa mutilasi, dan sebagian besar Perjanjian Baru (kecuali Matius 1:1-25:6, Yohanes 6:50-8:52 dan 2 Korintus 4:13-12:6).
Naskah Kuno (Codex) Ephraemi Rescripticus (C) (c. 345 T.M. )
Berasal dari luar Alexandria, Mesir dan merupakan suatu palimpsest (dokumen yang terhapus) yang dipulih-tuliskan kembali. Dituliskan kembali oleh pengajaran-pengajaran St. Ephraem tapi dipulihkan dengan suatu proses pengaktifan secara kimia dalam tahun 1800-an. Disimpan di Perpustakaan Nasional di Paris, berisikan sebagian besar Perjanjian Baru (tak termasuk 2 Tesalonika, 2 Yohanes, dan bagian-bagian buku lainnya) dan bagian-bagian Perjanjian Lama)
Naskah Kuno (Codex) Bezae (D) (sekitar 450 or 550 T.M. )
Manuskrip yang berasal dari abad ke lima hingga enam ini adalah manuskrip dwibahasa (Yunani dan Latin) tertua dari Perjanjian Baru yang diketahui. Berisikan Injil, Kisah Rasul-Rasul (dengan beberapa bagian yang hilang) dan bagian-bagian 3 Yohanes.
Untuk daftar banyak manuskrip lainnya silahkan merujuk pada Geisler dan Nix, juga Metzger.
Jadi, tanpa menghiraukan banyaknya bacaan varian manuskrip Perjanjian Baru seperti yang disebutkan di atas, terdapat bertumpuk-tumpuk manuskrip untuk perbandingan dan keterkaitan dari bacaan-bacaan tersebut sehingga dapat sampai kepada yang paling benar. Tak seorang pakar mashafpun pantas mengeluhkan bahwa kita tidak memiliki sumber materi Kitab Suci Injil yang cukup.
Kita kini sampai pada bagian terakhir kajian ini yang berhubungan dengan:
Alasan 2: Bagaimanakah teks mashaf Perjanjian Baru saat dibandingkan dengan karya-karya kuno lainnya?
Apa dasar pemikiran pertanyaan ini? Sebagaimana seorang penulis mengatakan :
"Seandainya Perjanjian Baru secara tekstual benar-benar telah cacat bercela dan tak dapat dipercayai, maka dapatlah diperkatakan bahwa setiap Kitab kuno lainnya adalah juga cacat bercela dan tak dapat dipercaya."
Jadi dari peninjauan singkat tentang kedekatan pada autograp (jaman) dan keserbaragaman manuskrip (jumlah), Perjanjian Baru merupakan Kitab yang paling luas yang dapat dibuktikan di dunia ini. Juga Kitab Suci Injil ini merupakan Kitab yang paling bertahan di dunia
W.F. Albright, seorang pakar arkeologi (kaji purbakala) yang amat disegani dalam bidang kepakaran beliau telah berkata mengenai sejarah Al-Kitab :
"Kajian-kajian Purbakala (arkeologi) telah membuktikan dan mendukung kesahihan sejarah Al-Kitab Bible."
Seorang lagi tokoh arkeologi, Nelson Glueck, juga telah menyokong pernyataan di atas dengan kesimpulannya :
"Secara keseluruhannya boleh dinyatakan bahawa tidak terdapat apa-apa penemuan ahli kaji purbakala (arkeologi) yang telah pernah bercanggah atau bertentangan dengan sesuatu rujukan dalam Al-Kitab Bible." [39]
Beliau juga menyatakan kesimpulan dalam bukunya "Rivers in the Desert" :
"Penghafalan sejarah Kitab Suci Injil (Bible) itu amatlah tepat dan mengagumkan sekali." [40]
Jadi, sudah jelas bahawa tokoh-tokoh bukan Kristian yang berwibawa juga sudah amat yakin akan kesahihan sejarah Kitab Suci Injil serta mashafnya dan kewibawaannya. Umat Kristian sangat bangga dan puas hati karena kewibawaan Kitab Suci Injil telah muncul lebih kuat dan kukuh sesudah ia dianalisa dan diselidiki sedalam-dalamnya oleh kedua-dua tokoh-tokoh dan ahli-ahli sejarawan yang beragama Kristian dan juga bukan Kristian.